Derita Abdi Negara Golongan bawah dan menengah

 

Kasus penolakan beasiswa anak PNS sudah tidak asing lagi, Karena sebagai anak PNS saya sendiri mengalami. Mau dicoba berapapun bahkan 8kali seperti contoh di atas tetap akan ditolak.

Karena, Hal ini disampaikan langsung oleh Sony H. Wijaya dari Tim Teknis KIP Kuliah Puslapdik Kemendikbud Ristek.

“Iya. Tetap tidak boleh walaupun gajinya rendah, misal Golongan I,” ungkapnya.

Jadi ini ibaratkan menyuruh orang tuanya yang PNS golongan rendah atau menengah menunggu naik golongan yang biasanya naik 4tahun sekali. 

Selain harus menunggu 4tahunan sekali dan itu juga belum pasti bisa memenuhinya biayanya. Selain itu tentu anaknya sudah ketinggalan jauh dari waktu produktifnya, Sungguh derita.

Selain itu solusi kedua adalah, Menjual aset. Nah inilah yang menambah derita, karena tidak semua itu punya Aset. Rumah mungkin masih ngontrak, Kendaraan hanya motor bebek tua, dipikir kita itu punya sawah hektaran, kontrakan banyak kali.

Solusi ketiga adalah tentu saja meminjam bank dengan mengadaikan aset satu-satunya yaitu Surat SK PNS nya. Inilah solusi yang sering dipakai.

Alhasil seperti dapat rejeki nomplok, padahal ini awal derita lainnya. Setelah uang didapat untuk biaya kuliah, perbaikan rumah, beli kendaraan baru.

Tidak sadar padahal uang pinjaman tersebut adalah uang kebutuhan sehari-hari yang harus disave kedepannya. Yups Karena uang gajih hampir sudah terpotong banyak alias mepet sisanya.

Tanpa sadar uang pinjaman habis dan setiap bulannya tidak pemasukan yang cukup, Seperti dalam roda derita tidak ada akhirnya.


Baca juga Politik Indonesia sesederhana itu, Nasib Giring sesuai lagu "Hapus hapus aku"



Komentar

Postingan Populer