Politik Indonesia sesederhana itu, Nasib Giring sesuai lagu "Hapus hapus aku"

 

Sudah jatuh tertimpa anak Jokowi, Itu lah Nasib Giring Ganesha mantan personil Grup band Nidji. Nasibnya kini terombang ambing di lautan netizen dan Media.

Bagaimana tidak setelah kalah di politik (Caleg) Kini teman mantan grup band Nidji menolaknya juga bahkan sekedar reuni dan itu semua kemudian semakin digoreng netizen dan media.


Layaknya peribahasa sudah jatuh tertimpa anak Jokowi. Padahal Giring sangat niat sekali atau serius terjun ke dunia politik. Dia sudah jauh-jauh hari keluar dari Band untuk masuk ke Dunia politik.

Persiapan mulai dari konferensi pers keluar hingga mulai baca dan belajar politik lagi. Sampai akhir berlabuh ke partai PSI. Tak tanggung-tanggung Ambisinya pun menjadi presiden.


Banyak baliho dan spanduk yang sudah dipublikasi "Giring untuk presiden 2024". Tentu biaya yang dikeluarkan tidak lah sedikit. Itu juga yang membuat Giring didapuk menjadi ketua PSI.

Namun semua berubah, Ketika klan Jokowi masuk yaitu Anak Pak Jokowi Kaesang Pangarep masuk dan pak Jokowi pun ikut membantu promosi kan PSI.

Setelah itu Giring harus rela kursi ketua Umum diganti Kaesang, Demi agar pak Jokowi mau ikut promosikan PSI.

Padahal Giring ini seorang yang loyal dan sudah banyak berkorban untuk PSI namun harus rela digantikan begitu saja oleh klan Jokowi.

Maka setelah pengumuman kekalahan Giring menjadi Caleg hampir sudah ada yang tersisa, Partai, Grup Band, Uang dan waktu habis semuanya.

Namun Alhamdulillah ada Istri yang masih pendukung setianya dan menjadi tempat itu kembali.


Sebenarnya apa seh kesalahan Giring ini? Menurut saya Sederhana atau sesederhana berpolitik di Indonesia.

Pertama terlalu berambisi, Jika mau jadi pejabat jangan lah terlihat berambisi namun harus pencitraan seolah tidak mau atau tidak minat.

Contoh klan pak Jokowi, pak Jokowi tidak ada niat jadi Gubernur dan dia mau fokus kerja walikota (termasuk pencitraan secara natural), Eh malah jadi Gubernur. Pun begitu jadi presiden. Awalnya fokus kerja ini dulu.

Pun Gibran, diwawancarai Najwa ketika hanya jadi pengusaha, hanya senyum-senyum aja ketika ditanya apakah akan terjun politik. 

Bahkan sekarang jadi Wakil presiden tidak ada yang menyangka. Padahal tidak tak segembor Giring saat akan menjadi Presiden.

Dan juga Kaesang Pangarep siapa sangka yang pembawaannya anak meme dan stand up comedy malah jadi ketua PSI.

Kedua, Jika anda sudah terkenal, cukup berbicara seperlunya atau jangan yang aneh-aneh. Giring di awal ini terlalu aneh aneh dan cari sensasi yang tidak jelas.

Padahal jika maen aman dan kalem, Seperti Pasha Ungu, dia kemungkinan besar bisa menang. Atau pun artis lainya, bahkan Aktor yang masih muda banget bisa menang, karena tidak aneh-aneh.

Ingat awal Bang Ahmad Dhani terlalu cari sensasi dan akhirnya kalah dan sekarang tidak terlalu aneh aneh dia menang.

Ya memang sesederhana itu politik di Indonesia. Masyarakat pilih karena dia suka aja walaupun tidak tahu program kerja dan prestasi kecuali terkenal saja di dunia hiburan.

Yups Karena rakyat Indonesia sudah pusing dan muak dengan politik, Selama kamu tidak aneh aneh dan terkenal apalagi kelihatan kerja dengan benar sudah cukup.

Lord Komeng Contohnya, ga pernah koar-koar eh malah bikin kelucuan di photo caleg nya ( kekuatan Komeng ya kelucuan).

Fokus pada kekuatan saja, Jika terkenal karena lucu keluarkan kelucuannya, jika terkenal ganteng keluarkan pesonanya, Jika terkenal nyanyi harusnya fokus bernyanyi seperti Iwan fals (jangan nyanyi terlalu menyerang personal)


Komentar

Postingan Populer