Review Film Concrete Utopia, Tipe Karakter idealis yang Gue benci

 

Concrete Utopia adalah Film fiksi yang diadaptasi dari Webtoon atau bacaan Komik populer Korea.

Konsep Fiksi Film ini bercerita ketika terjadi Gempa Bumi di seluruh Korea entah dunia yang jelas di suatu kota Korea ada sebuah apartemen yang tetap utuh namun sekitarnya luluh lantah rata dengan tanah.

Nah Penduduk Kota sekitar yang Selamat mulai mengungsi ke apartemen tersebut. Konflik terjadi ketika suplai makanan dan tempat tinggal harus berebut dengan pengungsi.

Karena ada yang tidak tahu diri juga, sudah ditampung namun seenaknya.

Ini juga yang dialami Suami Istri pemilik salah satu Rumah apartemen yang menjadi tokoh Utama Film ini. Mereka terpaksa menampung Seorang Ibu dan anaknya yang masih kecil.

Saat pengungsi Ibu dan anak tersebut mengetuk apartemennya yang buka adalah Suaminya. Ibu tersebut memohon untuk tinggal di dalam Rumah apartemennya.

Karena si Anaknya kedinginan dan kelaparan. Nah awalnya si Suami tidak mau membuka pintunya namun Istrinya datang al hasil Mereka boleh di tinggal di Rumah apartemennya.

Si suami lama-kelamaan merasa tidak nyaman karena selain harus membagi makanannya penumpang tersebut mulai seenaknya.

Jadi Dia kadang menyembunyikan makanan yang didapat susah payah dari penumpang rumah Apartemennya.

Ada scene di mana saat makan sembunyi-sembunyi di kamar, Eh bocil buka pintu tiba-tiba, alhasil makanan tersebut dikasih ke bocil.

Nah awalnya saya respect ke Istrinya karena baik banget mau kasih tumpangan ke ibu dan anak kecil. Selain itu dia memberi tahu ke suaminya untuk memberi dan membagi 0makanannya yang disembunyikan tadi.

Namun lama-kelamaan saya benci dengan Karakter Cewe ini yaitu tipe Idealis yang tidak bisa menempatkan diri, bodoh dan tidak mau bertanggung jawab.

Si Istri kelak akan membuat Si suami meninggal, Si Ibu dan Anak yang ditampung di Usir hingga membuat seorang gadis muda dilempar ke jurang.

Nah si Istri ini malah diam saja tidak bertindak dan ambil tanggung jawab jaga badan di depan maju.

Niat seh oke membantu Orang namun dia tidak realistis dan tidak bertindak penuh hanya bisa sembunyi di belakang suaminya.

Konflik pemicu awalnya semua penghuni apartemen berkumpul di undang seorang provokator penghuni apartemen.

Menurut dia penghuni apartemen harus membuat asosiasi atau organisasi untuk membahas pengungsi apartemen.

Nah terbentuklah asosiasi tersebut dan kemudian membahas pengungsi, kemudian muncul hasil diskusi untuk mem-voting apakah harus diusir atau jangan pengungsi tersebut.

Hasil voting banyak yang setuju untuk mengusir pengungsi. Alhasil semua pengungsi disuruh berkumpul dan diumumkan harus meninggalkan apartemen.

Tentu saja chaos namun pada akhirnya pengungsi harus meninggalkan apartemen. Apartemen mulai dibikin tembok dan gerbang yang dijaga agar yang bukan penghuni apartemen dilarang masuk.

Nah pada saat chaos ternyata banyak pengungsi yang menyelinap termasuk si Ibu dan anaknya yang tadi di tampung di tempat pemeran utama suami istri.

Nah kemudian dibentuk juga Tim pencari makan di luar apartemen untuk menjarah termasuk si suami. Kadang mereka melakukan hal yang jahat seperti menjarah rumah orang yang ada penghuninya bahkan memukul penghuninya sudah seperti perampok saja.

Nah si Istri sering protes dan ngomel terhadap si Suami. Namun si Suami realistis jika tidak melakukan tentu dia tidak akan dapat makanan untuk istrinya dan akan diusir juga.

Namun si Istri tidak peduli dan menyarankan untuk berhenti ikut tim penjarah. 

Nah ini yang membuat saya kesal ke si Istri, Dia sok idealis namun tidak lihat situasi dan tidak bertindak juga.

Jika dia ingin Suami berhenti, Ya dia tinggal ajak suami untuk pergi dari apartemen bukan ngomel doang tanpa Aksi.

Kebodohan kedua, Sudah jelas ada peraturan yang bukan pemilik apartemen dilarang tinggal disana.

Ternyata masih ada penghuni gelap yaitu pengungsi yang menyelinap dan ditampung salah satu penghuni apartemen lain, Salah satunya Si Ibu dan si anak yang sebelumnya ditampung suami istri.

Eh si Istri tanpa hati-hati kasih makanan ke Ibu dan anaknya beberapa kali. Niatkan seh baik namun hal tersebut tidak terlalu butuh banget soalnya sudah dikasih penghuni apartemennya.

Karena beberapa kali kasih makan terus si Istri akhirnya ada yang curiga dan digeledah. Alhasil ketahuan deh dan mereka di usir dan pemilik apartemen bunuh diri sebagai protes aturan.

Bodoh banget emang si Istri, kasih makan terus tapi tidak hati-hati.

Kebodohan ketiga, mengungkap penghuni gelap yang menjadi pemimpin asosiasi. Si remaja istri diajak karena dia tahu rahasianya.

Sangat pengungkapan rahasia, harusnya coba pasang badan eh malah ngomong sekilas doang.

Alhasil si ketua asosiasi marah coba menyerang si remaja, Eh si Istri malah diem aja ga coba menolong.

Hingga yang terakhir si Suami mati karena coba melindungi si istri demi Idealisnya si istri meributkan asosiasi sehingga chaos dan penjagaan lengah.

Si istri itu bukan tipe pahlawan, Tipe Pahlawan Idealis juga namun Mereka jaga badan terhadap idealisnya. Mereka maju di depan dan rela berkorban atau mati demi Idealisnya.

Si istri cuma idealis doang tidak bertindak malahan menjadi beban bagi si Suami dan membuat orang lain mati karena idealisnya. Dia hanya planga plongo di belakang.



Baca juga Butuh Hiburan Lucu dan Ringan Film Korea 6/45 Sangat Cocok

Komentar

Postingan Populer