Nasi goreng bumbu Indomie

 

Belum mencoba Nasi goreng bumbu Mie Indomie? Jika anda pecinta Mie Indomie maka wajib mencoba Nasi goreng bumbu mie Indomie juga.

Terutama rasa original mie Indomie kuah Ayam bawang, Rasa gurih asinnya akan memuaskan dahaga teman-teman terutama saat sedang pusing.

Pada habitnya Nasi goreng dan Mie instan memiliki kesamaan, Yaitu makanan pengganti makanan utama jika sedang terdesak buru-buru atau makanan jika males membuat makanan.

Karena pembuatan yang relatif mudah dan simpel. 

Kini bumbu-bumbu Nasi goreng pun banyak yang muncul berseliweran dengan berbagai merk dan Vendor.

Nah dulu Unilever membuat nasi goreng siap saji dengan merk Nasiku. 

Target mereka adalah seperti mie Instan yaitu makanan pengganti lapar jika terdesak.

Kemudian dengan Riset pasar ratusan juta ditambah biaya marketing iklan TV milyaran muncul di berbagai stasiun TV.

Namun Naasnya produk tersebut gagal di pasaran alias tidak laku hingga barang tersebut stop produksi alias bangkrut.

Nah ada satu kesalahan pada Riset yang menyebabkan produk ini gagal yaitu Riset habit masyarakat Indonesia mengenai Nasi goreng.

Jadi habit masyarakat Indonesia tentang Nasi goreng adalah mereka membuat nasi goreng karena nasi sisa kelebihan agar tidak mubazir dibuatlah nasi goreng.

Sehingga biasanya dibuat pagi hari atau malam hari. Nah jika Unilever membuat nasi goreng Instan Nasiku tentu harus mengeluarkan budget tambahan artinya boros.

Kemudian kesalahan fatal lainnya selanjutnya tidak praktisnya membuat nasi goreng Instan tersebut padahal ini juga kunci makanan darurat.

Itulah pentingnya riset habit agar tidak Miss atau gagal masuk market.

Sehingga budget Unilever untuk riset dan marketing yang milyaran terbuang percuma.

Nah akibat  manfaat riset habit tersebut kini produknya lebih condong membuat bumbu nasi Goreng Instannya.

Dengan begitu solusi nasi sisa kelebihan dan bumbu instan tinggal tuang tercipta seperti di atas atau seperti saya menggunakan bumbu mie Instan.

Apakah produk Nasi goreng Instan masih ada? Ternyata jawaban ada namun target pasar sudah berubah ke habit baru.


Yaitu sebagai produk bawaan camping yang lebih praktis. Sehingga target pasarnya orang-orang yang suka kamping.

Nah apakah produk ini laris? Masih belum terlalu booming namun kita lihat saja apakah produk ini mampu menjadi positioning menjadi salah satu makanan wajib kamping? 



Komentar

Postingan Populer